Pernahkah kalian membayangkan hidup di masa depan? Mungkin sebagian kita berpikir hidup dengan teknologi serba wah dan mudah, tansportasi sangat cepat dan efisien, menghemat penggunaan bahan bakar yang hampir punah dan lain sebagainya.
Tapi saat ini aku hidup di masa yang kita idam-idamkan saat ini. Ya masa depan, tidak sepenuhnya salah dengan semua prediksi kecil yang kita pikirkan, hanya saja ada sesuatu yang tidak terduga yang perlu kalian ketahui tentang masa depan ini. Aku membawa pesan ini, agar kalian bersiap-siap dan berlaku baik pada 'mereka'. Nanti akan kujelaskan siapa 'mereka' itu.
Dunia di tahun 2023 sudah semakin memprihatinkan, pemanasan global sudah semakin parah, polusi sudah mulai banyak kembali. Pandemi? Ya itu sudah selesai di tahun ini namun akselerasi dari itu semua membuat jutaan bahkan milyaran manusia kembali ke luar rumah dan mulai mengeksploitasi alam sesuka hatinya.
Tentu kalian tidak lupa kan dengan banjir di tahun 2021 yang banyak menenggelamkan beberapa wilayah di Indonesia. Belum lagi es di kutub utara dan selatan yang terus menerus mencair dan menyebabkan permukaan laut menjadi semakin tinggi dan mulai merendam daratan di dunia. Penebangan hutan kian menjadi, entah apa sebabnya para pemilik modal ingin membangun pabrik dan pemukiman untuk meraup keuntungan tanpa memperhatikan lingkungan.
Penambangan juga demikian, semakin besar gunung yang menyimpan cadangan emas maka semakin semangat pula mereka menggarapnya. Alhasil tanah longsor bukan mustahil terjadi. Jika tadi itu dari sisi kerusakan alam, bahaya lain datang dari makhluk yang menghuni bumi itu sendiri, yaitu manusia.
Peperangan mulai terjadi, kali ini perang dunia ketiga bergolak dengan dahsyat dan melibatkan teknologi nuklir yang sangat berbahaya, melebihi bom atom yang dijatuhkan dulu di Hiroshima dan Nagasaki, dan tentunya peristiwa Chernobyl.
Bumi semakin tua dan semakin rusak karena ulah tangan-tangan rakus dan tidak bertanggung jawab. Di saat yang genting itu, hal mengejutkan terjadi. Mereka muncul tiba-tiba dari atas langit turun ribuan benda mirip pesawat luar angkasa yang mungkin pernah kita sebut dengan UFO, awalnya penduduk bumi merasa ketakutan dan berniat lari atau melawan. Tapi ketika melihat wujud mereka yang ternyata mirip manusia, akhirnya kami mencoba mendengarkan apa tawaran yang mereka berikan.
"Salam penduduk bumi, perkenalkan kami makhluk yang berasal dari planet lain," ucap makhluk asing itu. Ya inilah yang kumaksud dengan 'mereka' itu.
Jika di film kami biasa menyebut makhluk asing dari luar angkasa ini dengan sebutan Alien. Mereka menawarkan pada kami tawaran menggiurkan dan menjanjikan, di mana makhluk asing yang mengaku berasal dari planet Vulcan ini akan menyelamatkan kami dari Bumi yang sudah mulai tidak layak untuk ditinggali.
Selama ini rupanya mereka terus mengawasi gerak gerik manusia yang tinggal di bumi, mereka mengadaptasi gaya berpakaian, bahasa, sejarah, budaya dan banyak hal yang menarik dari manusia. Hanya satu hal yang tidak mereka tiru, yaitu teknologi. Teknologi di planet mereka dan sejenisnya sangat jauh berkembang dan maju dibandingkan dengan yang pernah diciptakan oleh manusia.
Mereka menawarkan kami untuk tinggal di beberapa planet yang di mana adalah koloni mereka sendiri. Di saat manusia dulu berusaha menemukan benua baru dengan mengarungi samudra yang luas dan waktu yang lama, makhluk dari planet Vulcan ini sudah bisa menggarap planet-planet sekitarnya untuk dijadikan tempat mereka tinggal. Luar biasa bukan?
Mereka hanya mengajukan beberapa syarat agar kami bisa tinggal di planet mereka dan mendapatkan kebebasan menggunakan teknologi mereka yang super canggih itu. Pertama, manusia harus bekerja sama dalam hal pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan dan sebagainya dari tempat kami tinggal yaitu Bumi. Bagaimanapun canggihnya teknologi mereka di planet Vulcan, tetal saja planet yang dihuni oleh manusia ini memiliki hal-hal yang menarik dan unik dibandingkan planet lainnya.
Syarat kedua, manusia harus membantu mereka dalam banyak hal pekerjaan yang ada di planet Vulcan. Tidak dapat dipungkiri, kita makhluk yang ditolong oleh mereka dan istilahnya 'numpang' di planet orang harus memberikan umpan balik bagi mereka.
Dan syarat ketiga, manusia wajib menaati setiap aturan yang ada di planet mereka dan dilarang berbuat semena-mena. Tentunya sifat manusia yang haus harta dan tamak tidak diizinkan di planet mereka.
Lalu, syarat yang memberatkan kami sebagai manusia Bumi adalah syarat keempatnya manusia harus bersedia dijadikan bahan percobaan dalam penelitian mereka agar teknologi dan ilmu pengetahuan yang ada bisa semakin berkembang. Tentunya kami tidak punya banyak pilihan selain menerima tawaran ini.
Setelah satu bulan semua pemimpin seluruh dunia berunding mengenai hal ini, akhirnya umat manusia sepakat menyetujui perjanjian dengan planet Vulcan. Para alien itu juga senang kami menyambut tawaran mereka dengan baik dan tanpa perlawanan. Akhirnya kami semua dipindahkan dengan pesawat-pesawat luar angkasa yang super canggih dan cepat agar bisa sampai ke planet-planet yang sudah ditentukan.
Situs sejarah berupa bangunan dan benda-benda antik tentunya dibawa dari seluruh dunia dan tersebar pula di beberapa planet yang telah ditentukan. Semua ras dan golongan dibagi sama rata dalam koloni yang telah disediakan. Memang banyak sekali perbedaan dan perubahan yang harus kami adaptasi di planet baru ini, seperti atmosfer yang jauh berbeda, iklim yang ekstrim, tanah yang cukup aneh dan jauh dibandingkan Bumi membuat beberapa dari manusia tidak nyaman.
Manusia yang lemah akan mati, sedangkan yang kuat dapat beradaptasi. Selang beberapa tahun kami tinggal di sini, kami sudah bisa menyesuaikan kehidupan yang ada. Itu diikuti pula dengan perubahan tubuh kami secara perlahan lewat proses evolusi, beberapa manusia yang dijadikan bahan percobaan juga digunakan untuk kelangsungan hidup kami di planet baru.
Yah, itulah sekilas pesan kami dari masa depan. Entah ini pilihan yang terbaik atau tidak, yang jelas manusia masih bisa berkembang dan terus hidup.
13 Komentar
Wah ...., ulasan yang butuh halu tingkat tinggi. Selamat sore ananda Teddy.
BalasHapusSore juga Nek, semoga sehat selalu.
HapusTerima Kasih sudah membaca ya Nek🙏😎
Yang kuat yang bertahan yang lemah akan mati dan hilang. Perjuangan hidup yang realistis.
BalasHapusCerita fiksi nya keren menambah daya imajinasi lebih kreatif
awalnya berpikir, "wah ini adminnya time traveler nih". pas dibaca eh keren banget bisa ulasan yang detail kayak gitu.
BalasHapusJadi membayangkan masa depan dengan teknologi yang wah. Imajinasi melayang jauh.
BalasHapusMasa depan dalam pandangan saya Bumi akan mengalami kondisi apokaliptik, tidak ada invasi dari makhluk asing. Para manusia yang bertahan hidup berkumpul mendirikan komunitasnya masing-masing. Mereka kemudian membangun peradaban baru dan menciptakan bumi anyar yang jauh lebih terawat dari sebelumnya.
BalasHapusMasya Allah, CerPen yang sangat menggugah wawasan 👍😊
BalasHapusNgeri ya kalau bayangin masa depan. Skg aja bumi dah rusak banget. Aku juga termasuk yg tertarik dgn cerita2 scifi termasuk makhluk asing, tp kalau jadi kenyataan ya gakmau. Ngeriiii
BalasHapusbayangan aku di masa depan sih bakalan banyak robot wkwk
BalasHapusMasa depan, saya pikir nantinya bakal mirip-mirip dengan yang ada di dunia Matrix. Manusia sudah hidup di realitasnya sendiri di planet lain..
BalasHapusKayanya juga penerus ide Elon Musk bakal jadi yang pertama untuk konsep manusia tinggal di planet lain..Jangan mau kalah sama alien, meskipun ya, keberadaan alien sendiri masih diperdebatkan sampai sekarang..
Wow..gitu ya gambaran masa depan..iya dampak pemanasan global udah parah banget..terutama hujan yg tidak pada musimnya
BalasHapusPas baca Planet Vulcan, langsung ingat tokoh di Marvel Comics. Hehehe. Mutan yang punya kekuatan omega. Adam Warlock aja gak mudah ngalahinnya. Kayaknya ngeri kalau kita, manusia di bumi, berhubungan dengan makhluk-makhluk di luar sana. Memanglah bumi the best place for us. Kita jaga saja bumi ini sama-sama, karena hakikatnya there is no Planet B.
BalasHapusMasa depan.. Misteri dan kompetisi. Semua negara berlomba-lomba menjadi yang terdepan di masa depan. Hanya peduli dengan bangsawan dan cuan..
BalasHapus