Bulan #4
Andika mencoba terus berusaha mencari bulan, karena andika sampai saat ini belum menemukan keberadaan bulan. Andika sangat
mengkhawatirkan bulan sehingga dia
pantang menyerah untuk bulan.
Andika
bertanya kepada teman-teman sekelas bulan, yang bernama atun
“Permisi...! apakah kamu teman nya bulan?” tanya andika sambil menepak pundak Atun.
“Oh iya saya, tapi aku tidak melihatnya biasanya dia bersama temannya yang bernama anggun,
coba kamu tanya dia!” jawab atun.
Andika
mencoba mencari teman bulan yang bernama anggun di sebuah fakultas jurusan
kulinari, sesampainya andika disana benar saja anggun berada di kantin fakultas
itu.
Andika
langsung mencoba menghampirinya dan menanyakaan dimana keberadaan bulan.
“Ehem...
apakah kamu melihat keberadaan bulan?” tanya andika sambil menepak pundak
anggun.
“Ohh...
iya kemarin aku melihat bulan di bawa sama anak-anak geng D’babel.” jawab
anggun.
“Benarka
seperti itu,?" Tanya andika lagi.
“Iya
itu benar.” sahut anggun.
Lantas andika, langsung menghampiri geng D’babel yang sedang berkumpul diparkiran kampus.
Andika
sangat emosi saat itu, ia tiba-tiba datang dan menarik ketua geng D’babel dan
memukul satu persatu anggota nya hingga babak belur.
Meski
andika sendirian dia berhasil memukul anggota D’babel yang berjumlah empat
orang.
Lantas
andika pun bertanya kepada salah satu anggota D’babel, dengan Rasa takut karena
telah babak belur di pukul andika dia pun mengakui apa yang telah dia perbuat
kepada bulan.
“Maaf
kan kami, kami telah mengunci bulan di dalam gudang kampus, kami hanya iseng
saja” ujar anggota D’babel sambil menundukkan kepalanya.
“Kalau
kau berani sekali lagi menganggu bulan, kau akan aku pukul hingga kau tak bisa
berjalan” ungkap andika dengan perasaan yang sangat marah.
Andika,
lantas bergegas menuju ke gudang itu dan menemukan bulan yang dikunci di
gudang.
Andika
pun mendobrak pintu itu hingga terbuka, wah...! betapa kagetnya dia melihat
bulan pingsan.
Andika
bergegas menggendong bulan untuk di bawa ke rumah sakit terdekat.
“Dokter...dokter...dokter!
tolong lah ada pasien yang sedang pingsan”
“Tenang,
kami akan menangani pasien ini dengan sebaik mungkin” ujar sang dokter
Andika
kemudian menunggu ke ruang tunggu, tak lama kemudian dokter pun keluar dari
ruang pemeriksann dokter menjelaskan apa yang terjadi kepada bulan
“Begini, bulan tidak mengalami masalah serius, hanya saja dia kelelahan dan ketakutan
sehingga membuat dia pingsan seperti ini, beberapa saat dia sudah sadar kamu
tenang saja” dokter menjelaskan kepada Andika.
“Sykur
lah 'pak' dokter dia tidak apa-apa, terimakasih banyak dok” ungkap andika kepada 'pak'dokter
Andika
langsung masuk ke rungan tempat bulan di rawat itu. Hingga bulan sadar, setelah
bulan sadar andika reflek memuluk bulan dengan erat hingga tak mau melepaskan pelukan nya.
"Tuan Andika, aku tidak apa-apa aku hanya sedikit lemas" ujar Bulan merasa aneh dan bingung.
"Bulan, kau harus banyak istirahat agar lekas pulih kembali" ungkap Andika sambil memegang pipi bulan sambil menangis.
Bulan sangat kaget saat itu, padahal selama ini sikap andika ke dirinya sangat lah berbeda saat bulan menjadi pembantu di rumahnya.
“Tunggu kelanjutan berikut nya ya! Jangan lupa berlaganan di blogg ini”
“Terimakasih atas para pembaca yang hadir”
Nah jadi, siapa saja yang ingin mendukung saya agar bisa terus semangat menulis silakan berdonasi seikhlasnya ya. Karena saya butuh untuk mengembangkan blog ini dan menjadi semangat buat pribadi saya sendiri khusus nya Dan donasi dari para pembaca semua sangat berarti bagi untuk saya menciptakan beberapa karya.
14 Komentar
Semangat terus ya menulisnya.
BalasHapusAda beberapa kata yang masih salah penulisannya.
Contoh : Bulan jadi "Bula", Menangani jadi "Menangini".
Dan beberapa hal lain, semoga di revisi ya. Semangat terus dan jangan pernah berhenti belajar.
Siap, Insya Allah akan menjadi masukkan untuk kami jadi lebih baik lagi.
HapusTerima Kasih Kak.
Terimakasih banyak ya kak, telah mengingatkan dan mau memberikan masukan sekali lagi terimakasih banyak kak, kritikan kakak sangat bermanfaat
Hapusditunggu kelanjutan nya :3
BalasHapusInsya Allah Gan
HapusWah novel nih...
BalasHapusAlhamdulillah, Iya Gan.
HapusTerimakasih banyak ya kak
HapusWaah kerren
BalasHapusTerima Kasih Gan
HapusAlhamdulillah
BalasHapusteruslah berimajinasi hingga kamu menemukan cara bagaimana mewujudkan imajinasi mu itu
BalasHapusTerima Kasih Gan
HapusBaik gan siap😀🙏
BalasHapus