Di sebuah cafe, di tepi pantai Andika berhenti sejenak sambil merenung dan memikirkan bulan, entalah apa yang dia lakukan.

"Oh ... iya aku punya ide bagaimana kalau aku mengajak bulan di tempat ini sebagai permintaan maafku untuknya.” ungkap Andika di dalam hati sambil tersenyum manis.

Andika pun menghubungi temannya yang bernama azis.

"Aziz bisakah kau menolongku? Aku ingin mendekorasi cafe ini sebagai permintaan maafku untuk bulan” tanya andika.

“Tentu saja aku akan membantu mu sobat Heheheh ... Kau tenang saja aku disini."jawab Aziz dengan tertawa terbahak-bahak.

Tak lama kemudian Aziz pun sampai ke cafe yang telah Andika tentukan, Andika dan Aziz telah mempersiapkan tempat itu dengan sangat indah.

Dimana di tepi pantai ada angin yang berhebus perlahan ditambah lagi derus ombak yang mengahantam pinggiran pantai membuat suasana di tempat itu lebih asri untuk dipandang.

Semenetara itu Bulan, belum mengetahui rencana yang dibuat Andika, Bulan  saat itu berada di kampus karena ada kelas.

Andika sudah menyiapkan kado untuk Bulan. Kado berupa liotin berbentuk "M"  yang artinya maaf.

Apa yang di rencanakan oleh Andika ternyata tidak sesuai kenyataan.

Bulan ternyata disekap oleh teman - teman yang jahil dengannya.

karena Bulan adalah anak yang cupu dan sering di kerjain  oleh teman-teman yang nakal.

Andika terus menunggu hinggak pukul 20.00. Dia juga berusaha menghubungi nomor Bulan namun tidak ada respon.

Andika merasa Bulan marah kepadanya setelah apa yng dia lakukan kepada  Bulan.

Aziz pun mencoba menenangkan Andika

"Sudahlah kawan, mungkin Bulan lagi ada tugas dari dosen nya, sehingga dia tidak menjawab telpon mu,” ujar aziz

“Apa mungkin dia marah kepada ku? sehingga dia tidak mau menemui aku.” ungkap Andika.

Andika pun pulang dari cafe itu, dia tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Setiba nya di rumah dia semkain khawatir kenapa bulan belum pulang juga, Tetapi andika berfikir postif tidak memikirkan hal-hal yang aneh.

Bulan ternyata masih di kunci oleh teman-teman nya yang nakal di sebuah gudang kampus namun andika tidak mengetahui itu. 

Keesokan pagi nya andika pergi kuliah. Dia juga tidak milihat bulan di kampus selepas pulang kuliah andika mencoba mencari bulan dimana-mana, namun tidak mendapatkan informasi apa-apa.

Sehingga di memutuskan untuk pergi ke rumah cik nur, orang yang merawat bulan saat ibu bulan meninggal dunia dan ayah bulan meninggalkannya saat usia nya lima tahun.

 Setiba nya di rumah cik nur, dia langsung bertanya kepada cik nur.

“permisi, apakah bulan ada disini cik, ?” tanya andika dengan rasa cemas.

“bulan, bukan nya bulan sekarang ini tinggal bersama mu dan dia bekerja disana” jawab cik nur.

“ia memang benar cik nur, tapi dia dari kemarin belum pulang” ungkap andika.

“cik nur  juga tidak mengetahui bulan dimana dia juga tidak pulang ke rumah mak cik” ujar cik nur kepanikan terjadi di wajah nya.

Andika dan cik nur, sudah sangat gelisah mencari bulan 

“begini saja nanti kalau bulan ada disini cik nur, akan menghubungi mu” ungkap cik nur.

“ terimakasih banyak ya cik nur” ujar andika

Andika pun pulang dengan rasa gelisah dan panik yang amat luar biasa.


Tunggu kisah selanjutnya ya...!

Hi Guys, Sebelum nutup Artikel ini, saya ingin sedikit memberikan pengumuman.


Nah jadi, siapa saja yang ingin mendukung saya agar bisa terus semangat menulis silakan berdonasi seikhlasnya ya. Karena saya butuh untuk menjadi penyemangat diri saya dan lebih banyak lagi untuk berkarya 🙏