Kisah ini
bercerita tentang seorang anak yang bernama ahsan dia anak yang masih duduk di
kelas 3 SD, Ahsan ini adalah anak penderita desleksia atau anak yang kesulitan
dalam belajar.
Jadi di kondisinya yang sekarang ahsan masih belum bisa baca tulis dan menghitung.
dia lebih tertarik hal lain dari pada mengikuti belajar mengajar di kelas.
Di sekolahnya, dia jadi anak yang
tanda kutip paling bodoh karna selalu dapat nilai yang paling rendah di kelas.
Di rumah nya ahsan, bukanlah anak satu-satunya, Dia mempunyai seorang kakak, laki-laki yang bernama yohandi.
Beda dengan ahsan, yohandi adalah anak yang pintar hampir semua mata pelajaran dia mendapat nilai yang terbaik, bertolak belakang dengan ahsan yang selalu menjadi paling belakang di kelasnya.
ahsan memang tak tertarik dengan pelajaran sekolah dia
lebih tertarik untuk bermain dan menemukan sesuatu yang baru diluar sekolah dan
dia suka berimajinasi.
Suatu ketika ahsan berkelahi dengan tetangganya yang bernama jodi, jodi kesal karna ahsan melempar ke arah yang salah hingga permainan jodi dan teman teman nya berhenti, gak cuman marahin ahsan jodi juga memanggil ahsan dengen sebutan idot.
Keadaanpun makin tegang sampai mereka baku hantam, ahsan mendapatkan luka di
kepala sedangkan, jodi dapat luka gigitan hal ini pun membuat ahsan kesal karna
gak di sekolah maupun dilingkungan tetangganya mendapat perlakuaan yang sama.
Ketika, pulang ke rumah ternyta ibu nya jodi datang kerumhanya marahin orang tuanya ahsan meminta tanggung jawab karna si jodi luka- luka padahal situasinya saat itu ahsan juga menglami luka yang sama.
bukan membela anaknya si bapak malah langsung menampar ahsan karna bukan
kali ini aja ahsan berbuat masalah, bahkan si bapak mengancam sekali lagi ahsan
buat masalah di akan dikirim ke sekolah asrama.
Di sekolahnya ahsan sering kali di marahin guru nya karena tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, pernah satu kali ahsan disuruh membaca satu kalimat tapi ahsan tidak bisa membacanya,karna menurutnya huruf itu menari-nari.
ahsan mengatakan hal yang sejujurnya memang seperi itulah yang dilihat penderita desleksia, tapi gurunya menganggao ahsan lagi melawak di kelas.
Ibu guru ini terus aja memaksa
ahsan buat membaca dengan benar sampai akhirnya karna tidak tahan di
bentak-bentak terus ahsan cuma bicara yang tak jelas
”abahbdhasbdhjabdadadada” jawab Ahsan.
ya karna hal tersebut ahsan di keluarkan dari kelas karna ahsan anak yang tanda kutip berbeda dari anak yang lain biasanya, dia pun kerap di bully oleh teman-teman sekelasnya.
Setelah jam pertama dia memilih bolos pada hari itu dia
berkeliaran di jalan melihat sekitar kemanapun dia mau melihat apapun yang dia
suka.
Di rumah ahsan memaang menunjukan ketertarikannya terhadap seni dan dunia hewan dia juga suka melukis, menggambar, dan bermain.
Pada malam hari dia bercerita pada kakak nya, kalau dia bolos sekolah pada hari itu dan dia tidak takut sama sekali, bahkan itu pun menjadi pengalaman baru buat dia.
dia pun meminta bantuaan kakak nya untuk menulis keterangan absen palsu karna dia bolos pada hari itu.
keesokan hari nya gurunya mengadakan ujian matematika dadakan yang membuat ahsan pusing
bukan main membaca saja dia tidak bisa menulis juga tidak menghitung apalagi
jadi, dia mencoba untuk mengerjakan soal matematika dengan imajinasinya,
ahsanpun berhasil menjawab soal nomor 1 tetapi, itu pun membutuhkan waktu yang sangat
lama, sampai waktunya habis dia hanya bisa menjawab satu soal sudah begitu
jawabannya salah.
Pada hari yang lain di rumah dia ketahuaan bolos karna bapak nya menemukan surat izin palsu yang ahsan gunakan ketika dia bolos, dia pun dapat amukan lagi dari bapaknya, bahkan di sekolah mereka di panggil oleh guru-guru ahsan.
Para guru
menjelaskan pada bapak dan ibu nya ahsan betapa bodohnya ahsan ketika belajar
di kelas kepala sekolahnya pun menyarankan ahsan untuk di pindahkan ke sekolah
yang lain, karna ahsan saat ini sudah satu kali tidak naik kelas.
jadi tidak mungkin untuk tidak naik lagi untuk ke 2 kali nya.
akhirnya bapak ahsan brencana memindahkan ahsan ke sekolah asrama walaupun ahsan berusaha menolak hal tersebut dan berjanji aku belajar lebih giat lagi, tapi hanya sia-sia saja karana dia akan tetap di pindahkan kesana.
mereka pun mengantarkan ahsan ke
sekolah sekaligus tempat tinggal barunya dengan berat hati si ibu melepaskan
anak bungsunya ke asrama.
Di Tunggu ya
kelanjutan kisahnya tentunya ini akan menyentuh hati para pembaca
2 Komentar
Next Part di tunggy🔥
BalasHapusMenarik ceritanya
BalasHapus