"Aku lebih baik masuk surga saja,"
"Kamu yakin? Walau ini surga terbawah?"
"Iya, lebih baik aku masih masuk ke dalam surga. Daripada abadi dalam neraka, aku tidak mungkin tahan di dalam sana," aku menjawab dengan mantap.
"Baiklah, kalau itu memang keputusanmu." cahaya itu mulai menyentuh tubuhku.
Seketika itu semua pandanganku menjadi putih bersih, dan aku melihat pemandangan indah yang membuatku takjub, tempat terindah yang belum pernah terlihat oleh mata kepalaku sendiri.
***
Aku meminta izin untuk melihat keadaan dunia setelah kutinggalkan, aku melihat dari langit sini kedua orang tua dan adikku menangisiku di depan pusara tempat tubuhku beristirahat untuk yang terakhir kalinya.
Ingin rasanya kupeluk mereka, mendekap lama dan memberitahu bahwa aku sudah baik-baik saja. Namun raga ini sudah tiada hanya kenangan yang kutinggalkan untuk mereka, walau aku tidak bisa menghadiri kelulusan adikku tercinta, tapi aku tetap senang masih bisa melihat mereka dari atas sini.
Fin
0 Komentar