Di rumah sakit andika selalu menemani bulan, hingga bulan kembali pulih seperti sedia kala. 

Bulan melihat beberapa perubahan dalam diri andika  yang dulu pemarah, tidak menghargai orang lain, kasar dll.

 Ternyata saat ini berbanding terbalik dengan sikapnya yang dahulu.

“Aku senang dengan perubahan sikapmu kali ini” ungkap bulan sambil tersenyum memandang andika.

“Ini berkat dirimu bulan, aku belajar banyak dari kisah hidupmu” ujar andika sambil memegang tangan bulan yang masih di infus.

Setelah bulan sembuh dia pulang ke rumah andika untuk bekerja lagi, saat itu abang andika sangat senang melihat bulan bisa kembali lagi ke rumahnya.

Bulan bekerja seperti biasa melayani orang yang ada di rumah andika, termasuk andika sendiri. 

Bulan sangat senang berbeda seperti yang dahulu itu semua karena sikap andika yang manis kepadanya. 

Suatu ketika di pagi hari, bulan menyiapkan sarapan pagi untuk andika dan abang andika.

bulan lagi-lagi dekejutkan dengan sikap andika dia ingin pergi bersama-sama ke kampus dengan bulan.

“Bulan, mau kah kamu pergi bersamaku ke kampus?” tanya andika.

“Apakah kau tidak malu tuan, jika ke kampus bersama pembantu seperti saya” jawab bulan.

“Kenapa harus malu, malah aku bangga kepadamu kau tidak malu bekerja untuk membiayai kuliahmu sendiri walaupu non kau menjadi seorang pembantu” jawab andika.

Lalu mereka pergi ke kampus secara bersama-sama kebetulan  satu universitas yang sama, hanya saja berbeda program study.

Sesampainya di kampus bulan langsung masuk ke kelas untuk belajar seperti biasanya, begitu juga dengan andika.

Sebelum andika masuk kelas dia menemui temannya yang bernama aziz, untuk membuat sebuah rencana untuk mengungkapkan perasaannya kepada bulan, andika memminta bantuaan temannya yang bernama aziz.

“Kemarin kita sudah membuat rencana untuk bulan, namun rencana itu gagal. Untuk itu kita harus membuat sebuah rencana baru! Bisakah kau membantu ku ziz?” tanya andika dengan perasaa yang penuh harap.

Aziz bersedia menolong andika untuk itu, azizlah yang menyiapkan semua rencananya mulai dari tempat, makanan dll.

Aziz membuat sebuah dekorasi di atas bukit dengan pemandangan yang sejuk, adam, dan asri.

Rencana mereka berdua pun dijalankan, aziz berpura-berpura mengambil bulan ke kampus dan berkata bahwa andika mengalami kecelakaan sehingga membuatnya dirawat di rumah sakit. Bulan sangat sedih dan khwatir mendengar kabar itu dari aziz.

“Bagaiman kondisi andika saat ini?” tanya bulan yang sambil menangis dan menarik baju aziz.

“Kondisi andika memprihatikan sekali” jawab aziz

Bulan dan aziz pun bergegas langsung masuk ke dalam mobil yang disiapkan oleh aziz.

“ayo masuk...!” ungkap aziz.

Mereka langsung menemui andika, sesampainya di tempat itu bulan merasa aneh.

“Mengapa di taman? Bukan kah kita seharusnya di rumah sakit.” ujar bulan.

Aziz hanya tersenyum melihat bulan dan mengajak bulan untuk keluar dari mobil, Aziz pun membawa bulan ke tempat yang telah mereka siapkan dengan sangat baik, kedatangan bulan di tempat itu telah di tunggu oleh andika, disinilah andika mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya.

“Bulan... kau bagai bunga yang tak pernah layu, seakan selalu mekar sehingga kumbang mana saja mau menghinggapinya. 

Jujur aku selama ini memeiliki rasa yang begitu dalam terhadap dririmu, apakah kau mau menerimaku?” Ujar andika yang bersimpuh dihadapan bulan.

“Ehem... bagaimana mungkin aku bisa menerima mu.” Ungkap bulan sambil pergi duduk di sebuah kursi.

“Tapi apa alasannya?” tanya andika.

“Sabar duduk dulu disini!” jawab bulan melihat ke arah andika.

Andika langsung duduk di tempat yang telah dia sediakan bersama aziz.

“Terus,!” tanya andika lagi

“Mana mungkin aku menolok laki-laki setampan dirimu, tentunya aku rugi untuk itu. 

Apalagi sikap kini kamu  berubah jauh lebih baik” jawab bulan menatap andika.

Andika sangat bahagia karena dia diterima oleh bulan, andika  memberikan sebuah kado yang berisi cincin lalu andika memasangkan cincin itu ke jari bulan.

Akhirnya mereka berdua menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai.

 

“ Tamat 


Hi Guys, Sebelum menutup  Artikel ini, saya ingin sedikit memberikan pengumuman.

Nah jadi, siapa saja yang ingin mendukung saya agar bisa terus semangat menulis sekiranya mau  berdonasi sedikit berbagi rezekynya.


         Terimakasih atas perhatiaannya